Jumat, 19 Maret 2010

TUJUH MAQOM ILMU HATI (QOLBU MU’MIN)

TUJUH MAQOM ILMU HATI (QOLBU MU’MIN)

ILMU HATI yang bisa turun ke dalam "hati" seseorang, maqam-maqam itu dapat dibagi dalam 7 (tujuh) tingkatan "kelas" Maqam dengan masing-masing tanda-tandanya sbb.:

1. MAQAM PEMBUKA "JALAN" HUDHURIYAH
Cahaya Pembuka Maqam: Malaikat Penyebar Berkah, Mika'il as.Pembuka Jalan Maqam: Tobat (berasal dari kata Tawbah artinya: Kembali) dan Wara' (kehati-hatian) sebagaimana tobat dan wara'-nya Umar bin Khaththab ra. dalam berperilaku sehari-hari mengikuti Hukum Allah dan sunah Rasulullah saw.Penuntun Jalan Maqam: Sayyidina Umar bin Khaththab ra.
Penerang Jalan Maqam: Jabir ibnu Abdillah al-Anshari ra. dan Abu Hurairah ra.
Ego yang harus ditundukkan pada Maqam ini adalah:
Al-Nafs Al-Amarah (Jiwa yang memerintah untuk kepuasan duniawi semata)
Sarana untuk mencapai Puncak Maqam: TAWBAH dan WARA'
TANDA-TANDA tercapainya Maqam:
Tanda-Tanda Batiniah:
Nampak Cahaya Latifah (Cahaya halus tak kasatmata) berwarna PUTIH LEMBUT masuk melalui "Titik Latifah" (titik halus tak kasatmata) perut. Khususnya saat orang/si salik yang sungguh sudah TAWBAH dan WARA' itu berzikir: "Hu-ALLAH-Hu, Hu-ALLAH-Hu, Hu-ALLAH-Hu (menyebut "HU" saat tarik nafas melalui hidung- menyebut "Allah" dalam hati saat simpan nafas - menyebut lagi "HU" saat keluar nafas melalui hidung) dst..." disertai penyingkapan-penyingkapan Keagungan Spiritual dalam dada.
Untaian ZIKR saat menerima Limpahan Barakoh Cahaya Allah itu:
ya Rahmaan ya Rahmaan ya Rahmaan ya Rahmaan (Barakoh Cahaya menyebar ke
seluruh tubuh)
ya Rahiim ya Rahiim ya Rahiim ya Rahiim (Aliran Cahaya mengarah kembali ke sekitar perut)
ya Rahmaan ya Rahmaan ya Rahmaan ya Rahmaan, ya Rahiim ya Rahiim ya Rahiim ya Rahiim,
ya Rahmaan ya Rahmaan ya Rahmaan ya Rahmaan, ya Rahiim ya Rahiim ya Rahiim ya Rahiim, dst..
(Asma Allah "Rahmaan" dibaca Rohmaan, Asma Allah "Rahiim" dibaca Rohiim)
Tanda-Tanda Lahiriah:
Akhlak perilaku sehari-hari pencapai puncak maqam ini mencerminkan "sisi" Tobat dan Wara'-nya Umar bin Khaththab ra. dalam berperilaku sehari-hari mengikuti Hukum Allah dan sunah Rasulullah saw.

Qul inkuntum tuhibbuunallaaha fat tabi'uunii yuhbibkumullaahu wa yaghfir lakum dzunuubakum wallaahu ghafuurur rahiim. May yuthi'ir rasuula fa qad athaa'allaaha wa man tawallaa fa maa arsalnaaka 'alaihim hafiizhaa. (Qalbu Surah ke-3 sd ke-4)

2. MAQAM QALBIYAH
Cahaya Pembuka Maqam: Nabi pertama Allah, Adam as.
Pembuka Jalan Maqam: Zuhud dan Sabar terhadap godaan nafsu diri sendiri
maupun cobaan dunia sebagaimana zuhud dan sabarnya Abu Ubaidah bin Al-Jarrah ra.
Penuntun Jalan Maqam: Sayyidina Hasan bin 'Ali Al-Mujtaba. Salam Sejahtera semoga tercurah kepada beliau.
Penerang Jalan Maqam: Utsman bin 'Affan ra dan Abdullah ibn Abbas ra.
Sarana mencapai puncak Maqam: ZUHUD dan SHABAR (dibaca Shobar)
Perkembangan Jiwa yang dicapai pada Maqam ini:
Al-Nafs Al-Lawwaamah (Jiwa yang benar-benar menyesali semua dosa dan kekhilafannya yang lalu)
Tanda-Tanda Batiniah:
Nampak Cahaya Latifah (halus tak kasatmata) KUNING LEMBUT INDAH masuk ke bagian dada Kiri Atas. Terutama saat orang/si salik yang sungguh sudah ZAHID dan SHABAR itu berzikir: "Ya Sayyid Ya Sayyid Ya Sayyid, dst.." disertai penyingkapan-penyingkapan Keindahan Spiritual dalam dada.Untaian ZIKR saat menerima limpahan barokah Cahaya Allah itu:
ya Nuur ya Nuur ya Nuur ya Nuur (Barokah Cahaya menyebar ke seluruh tubuh)
ya Lathiif ya Lathiif ya Lathiif ya Lathiif (Aliran Cahaya mengarah kembali e bagian dada Kiri Atas)
ya Nuur ya Nuur ya Nuur ya Nuur, ya Lathiif ya Lathiif ya Lathiif ya Lathiif,ya Nuur ya Nuur ya Nuur ya Nuur, ya Lathiif ya Lathiif ya Lathiif ya Lathiif,dst..
Tanda-Tanda Lahiriah:
Akhlak perilaku sehari-hari pencapai puncak maqam ini mencerminkan sisi Zuhud dan Sabarnya Abu Ubaidah bin Al-Jarrah ra.
Salaamun 'alaikum bi maa shabartum fa ni'ma 'uqbad daar.(Qalbu Surah ke-13)

3. MAQAM RUHIYAH
Cahaya Pembuka Maqam: Malaikat terpercaya Allah, Jibril as.
Pembuka Jalan Maqam: Faqir (merasa sangat butuh Allah) dan Syakur (sangat mensyukuri tiap nikmat Allah dengan mendermakan nikmat-nikmat Allah itu kepada sesama makhluk Allah di Jalan Allah) sebagaimana Faqir dan Syakurnya Abu Bakr Ash-Shiddiq yang menyumbangkan seluruh harta kekayaannya, ilmunya, dan jiwa raganya di Jalan Allah.
Penuntun Jalan Maqam: Sayyidina Abu Bakr Ash-Shiddiq ra.
Penerang Jalan Maqam: Hasan Al-Bashri ra.
Sarana mencapai puncak Maqam: FAQIR dan SYAKUR
Perkembangan Jiwa yang dicapai pada Maqam ini:
Al-Nafs Al-Mulhammah (Jiwa yang terilhami oleh Cahaya-Cahaya Allah tak kasatmata dalam dada)
Tanda-Tanda Batiniah:
Nampak Cahaya Latifah BIRU TERANG MENENANGKAN. Dan mereka yang sudah terbuka lebar Mata Batinnya dapat "melihat" Cahaya Latifah Biru itu membentuk rangkaian huruf "Alif Lam Lam Ha" (Lafadz ALLAH) di tengah-tengah Kening tubuh halus penerima Cahaya itu. Terutama saat orang/si salik yang sungguh sudah FAQIR dan SYAKUR itu berzikir kalimah tauhid disertai penyingkapan-penyingkapan banyak sekali ilham spiritual yang sebelumnya tidak ia ketahui, tidak ia pelajari, dan tidak ia pikirkan sebelumnya. Ilham itu turun dalam hati bersamaan dengan 'semacam' hembusan hawa sejuk masuk ke dalam dada.
Untaian ZIKR saat menerima Limpahan Barokah Cahaya Allah itu:
Laa ilaha illal-Laah, Hu Laa ilaha illal-Laah, Hu Laa ilaha illal-Laah,
Muhammad-ur-Rasulullaah
Laa ilaha illal-Laah, Hu laa ilaha illal-Laah, Hu Laa ilaha illal-Laah,
Muhammad-ur-Rasulullaahdst
..
Untuk yang belum biasa bahasa Arab, ZIKR di atas kurang lebih dilafalkan sebagai berikut:
Laa ilaha il-laullooh.. Hu Laa ilaha il-laullooh.. Hu Laa ilaha il-laullooh.. Muhammadur Rosulullooh, dst..
Tanda-Tanda Lahiriah:
Akhlak perilaku sehari-hari pencapai puncak maqam ini mencerminkan "sisi" Faqir dan Amalan Syakur-nya Abu Bakr Ash-Shiddiq ra.
Almaalu wal banuuna ziinatul hayaatid dun-yaa wal baaqiyaatush shaalihaatu khairun 'inda rabbika tsawaabaw wa khairun amalaa.
(Qalbu Surah ke-18)

4. MAQAM SIRRIYAH
Cahaya Pembuka Maqam: Rasul pertama Allah, Nabi Nuh as.
Pembuka Jalan Maqam: Takwa dan tawakal sebagaimana takwa dan tawakalnya
Al-Husayn bin 'Ali bin Abi Thalib Al-Syahid sehingga beliau tak goyah dan tak ragu sediktpun dalam mengorbankan seluruh jiwa-raga dan hartanya untuk menegakkan Kebenaran dan Keadilan. Salam Sejahtera semoga tercurah kepada beliau.
Penuntun Jalan Maqam: Sayyidina Ja'far Al-Shadiq yang dihormati kesucian pribadinya dan diakui kedalaman ilmunya serta keluasan wawasannya oleh keempat
Imam Ahlul Sunah wal Jama'ah: Abu Hanifah (w. 767M), Malik bin Anas (w. 795),
Al-Syafi'i (w. 820), dan Ahmad bin Hanbal (w. 855). Salam sejahtera semoga
tercurah kepada beliau.
Penerang Jalan Maqam: Abdullah bin Mas'ud ra. dan Salman al-Farasi ra.
Sarana mencapai puncak Maqam: TAQWA dan TAWAKKUL
Perkembangan Jiwa yang dicapai pada Maqam ini:
Al-Nafs Al-Muthma'innah (Jiwa yang Tenang karena keyakinannya akan
pertolongan Allah Swt. dan keyakinannya terhadap cahaya petunjuk Allah dalamDada sangat kuat tak tergoyahkan)
Tanda-Tanda Batiniah:
Nampak Cahaya Latifah MERAH KUDUS YANG MENGHAPUS KEKERDILAN JIWA masuk ke bagian dada Kanan Atas. Terutama saat orang/si salik yang sungguh sudah Takwa dan Tawakal itu berzikir: "Ya Shohib Ya Shohib Ya Shohib, dst..." disertai penyingkapan Kunci-Kunci Olah Daya Spiritual.
Untaian ZIKR saat menerima Limpahan Barokah Cahaya Allah itu:
ya Syakuur ya Syakuur ya Syakuur ya Syakuur (Barokah Cahaya menyebar ke
seluruh tubuh)
ya Mu'miin ya Mu'miin ya Mu'miin ya Mu'miin (Aliran Cahaya mengarah kembali ke bagian dada Kanan Atas)
ya Syakuur ya Syakuur ya Syakuur ya Syakuur, ya Mu'miin ya Mu'miin ya Mu'miin ya Mu'miin,
ya Syakuur ya Syakuur ya Syakuur ya Syakuur, ya Mu'miin ya Mu'miin ya Mu'miin ya Mu'miin,dst..
Tanda-Tanda Lahiriah:
Akhlak perilaku sehari-hari pencapai puncak maqam ini mencerminkan "sisi" Takwa dan Tawakal-nya cucunda Rasulullah saw. Al-Husayn Al-Syahid. Salam sejahtera semoga tercurah kepada beliau.
Qaala rabbinshurnii bima kadzdzabuun(Qalbu Surah ke-23)
Wa laa talbisul haqqa bil baathili wa taktumul haqqa wa antum ta'lamun.
"Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil, dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran itu padahal kamu mengetahui." (Al-Baqarah [2]: 42)
Wa laa taquuluu li may yuqtalu fii sabiilillaahi amwaatum bal ahyaa 'uw
walaakil laa tasy'uruun.
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan
Allah, (bawah mereka itu) mati. Bahkan mereka hidup, tetapi kamu tidak
menyadarinya." (Al-Baqarah [2]: 154)
Lahuu mu'aqqibaatum min baini yadaihi wa min khalfihii yahfazhuunahuu min amrillaah...
"Bagi manusia ada yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaga atas perintah Allah..." (Ar-Ra'd [13]: 11)
Wa qad kafaruu bihii min qablu wa yaqdzifuuna bil ghaibi mim makaanim ba'iid.
"Dan sungguh mereka telah mengingkari sebelumnya, dan mereka mendustakan yang tersembunyi dari tempat yang jauh (dunia)." (Saba' [34]: 53)

5. MAQAM SIRR AL-SIRRIYAH
Cahaya Pembuka Maqam: Nabi Ibrahim as. dan Nabi Musa as.
Pembuka Jalan Maqam: Rida (rela) terhadap semua ujian Allah Swt. dan qana'ah (merasa selalu cukup terhadap bagian nikmat dunia yang diterimanya setelah melalui usaha sungguh-sungguh dan tawakal hanya kepada Allah Swt.) sebagaimana Rida dan Qana'ah-nya Abdul Qadir al-Jilani qs. Penuntun Jalan Maqam: (antara lain) Najm al-Din Kubra qs.
Penerang Jalan Maqam: (antara lain) Abul Hassan Ali al-Kharqani qs.melalui Yusuf al-Hamadani qs. Sarana mencapai puncak Maqam: RIDHA (dibaca Ridho) dan QANA'AH (dibaca Kona-ah)
Perkembangan Jiwa yang dicapai pada Maqam ini:
Al-Nafs Al-Radhiyyah (Jiwa yang Rida, yang puas dan damai dengan dirinya sendiri)
Tanda-Tanda Batiniah:
Nampak Cahaya Latifah (halus tak kasatmata) PUTIH KUDUS BENDERANG masuk ke bagian dada Kiri Bawah. Terutama saat orang/si salik yang sungguh sudah Rida dan Qana'ah itu berzikir: "Ya Shodiq Ya Shodiq Ya Shodiq, dst..." disertai penyingkapan-penyingkapan alunan suara merdu Konser Zikir penduduk alam "Langit" dan/atau Visi-Visi Jelas LINTAS Dimensi Ruang Waktu. Untaian ZIKR saat menerima Limpahan Barokah Cahaya Allah itu:
ya Saami' ya Saami' ya Saami' ya Saami' (Barokah Cahaya menyebar ke seluruh tubuh)
ya Syahiid ya Syahiid ya Syahiid ya Syahiid (Aliran Cahaya mengalir ke Mata Ketiga/Mata Batin)
ya Saami' ya Saami' ya Saami' ya Saami', ya Syahiid ya Syahiid ya Syahiid ya Syahiid,
ya Saami' ya Saami' ya Saami' ya Saami', ya Syahiid ya Syahiid ya Syahiid ya Syahiid,dst..
Tanda-Tanda Lahiriah:
Akhlak perilaku sehari-hari pencapai puncak maqam ini mencerminkan "sisi" Rida dan Qana'ah-nya Abdul Qadir al-Jilani qs.
Wa la qad arsalnaa muusaa bi aayaatinaa wa sulthaanim mubiin.
(Qalbu Surah ke-11 maupun Qalbu Surah ke-40)

6. MAQAM KHAFA
Cahaya Pembuka Maqam: Nabi Isa Al-Masih as. bin Maryam sang Perawan
Pembuka Jalan Maqam: Tawadhu' (kerendahan-hatian) dan Mahabbah (Cinta Kasih Tulus karena dan untuk Allah Swt. semata) sebagaimana Tawadhu' danMahabbah-nya Ubaydullah al-Ahrar qs.
Penuntun Jalan Maqam: (antara lain) Abdul Khaliq al-Ghujdawani qs.
Penerang Jalan Maqam: (antara lain) Ali ar-Ramitani qs. melalui Muhammad Baba as-Samasi qs. Sarana mencapai puncak Maqam: TAWWADHU' dan MAHABBAH
Perkembangan Jiwa yang dicapai pada Maqam ini:
Al-Nafs Al-Mardiyyah (Jiwa yang diridhoi Allah, yang puas dan damai dengan perjalanan hidupnya)
Tanda-Tanda Batiniah:
Nampak Cahaya Latifah HIJAU ZAMRUD INDAH MELEGAKAN DADA MENYEMBUHKAN JIWA masuk ke bagian dada Kanan Bawah. Terutama saat orang/si salik yang sungguh sudah Tawadhu' dan Mahabah itu berzikir dalam qalbu: "Ya Rosul Ya Rosul Ya Rosul, dst..." disertai penyingkapan Kunci-Kunci Penyembuhan Spiritual.
Untaian ZIKR saat menerima limpahan barokah Cahaya Allah itu:
ya Salaam ya Salaam ya Salaam ya Salaam (Barokah Cahaya menyebar ke seluruh tubuh)
ya Baasith ya Baasith ya Baasith ya Baasith (Aliran Cahaya menghapus beban dalam dada dan beban dalam pikiran dan membahagiakan jiwa si penerima Cahaya Allah tak kasatmata itu)
ya Salaam ya Salaam ya Salaam ya Salaam, ya Baasith ya Baasith ya Baasith ya Baasith,
ya Salaam ya Salaam ya Salaam ya Salaam, ya Baasith ya Baasith ya Baasith ya Baasith,dst..
Tanda-Tanda Lahiriah:
Akhlak perilaku sehari-hari pencapai puncak maqam ini mencerminkan "sisi" ketulusan, kerendahan-hatian, dan penuh welas asih Ubaydullah al-Ahrar qs. kepada semua makhluk Allah.
Allaahu lathiifum bi 'ibaadihii yarzuqu may yasyaa'u wa huwal qawiyyul 'aziiz. Udkhulul jannata antum wa azwaajukum tuhbaruun. Rahmatam mir rabbika innahuu huwas samii'ul 'aliim.
(Qalbu Surah ke-42 sd ke-44)

7. MAQAM AKHFA
Cahaya Pembuka Maqam: Nabi utama Allah, Muhammad saw.
Pembuka Jalan Maqam: Pengamalan Mari'fatullah (Pengetahuan sebenar-benarnya Mengenal Allah) yang ditransmisikan Nabi Muhammad saw. ke dalam hati 'Ali bin Abi Thalib, Amirul Mu'minin.
Penuntun Jalan Maqam: 'Ali bin Husayn Zayn Al 'Abidin As-Sayyid As-Sajjad HANYA kepada hamba-hamba-Nya yang mukhlisin (benar-benar ikhlas 100%) dalam setiap amal saleh dan ibadahnya kepada Allah Swt.
Penerang Jalan Maqam: Uways Al Qarani dan Abu Ja'far Muhammad Al-Baqir melalui (antara lain) Muhammad Baha'uddin Syah Naqsyband qs.
Sarana mencapai puncak Maqam: IKHLAS sepenuhnya (Ikhlas 100%)
Perkembangan Jiwa yang bisa dicapai pada Maqam ini adalah:
Al-Nafs Al Kamilah (Jiwa yang Suci Sempurna Akhlaknya lahir-batin). Yaitu maqam jiwanya para Nabi Allah. Berkah Allah Swt. kepada makhluk-makhluk-Nya di dunia ini mengalir terus tiada habis melalui Jiwa-Jiwa Suci itu hingga terpisahnya Jiwa-Jiwa itu dari tubuh).
Tanda-Tanda Batiniah:
Nampak Cahaya Latifah HITAM INDAH HENING KUDUS. Terutama saat si muklhis itu berzikir dalam kalbu: "Ya ALLAH, Ya ALLAH Ya ALLAH dst..." disertai penyingkapan Hakikat-Hakikat banyak hal (banyaknya penyingkapan Hakikat sesuai tingkat ketulusan dan kuantitas ibadah si mukhlis itu) perihal Allah dan makhluk-Nya seperti mekanisme-mekanisme kerja: Dimensi Ruang, Waktu, Jiwa, Ruh, Akal, Kalbu, Malaikat, Jin, Neraka, Surga, Alam Barzakh, Alam Kubur, Hari Kiamat, Penciptaan Pertama, Penciptaan Terakhir, Quantum Cahaya, Energi Halus,
Energi tak kasatmata Penahan dan Pengembang Alam Semesta, dll.
Untaian ZIKR saat menerima Limpahan Barokah Cahaya itu:
Wallahu'alam, maaf saya tidak tahu, tapi mungkin para Syaikh Mursyid
setingkat Wali Akhyar telah di"buka"an tabir ZIKR tersebut.
Tanda-Tanda Lahiriah:
Akhlak perilaku sehari-hari pencapai puncak maqam ini MENGINGATKAN orang sekitar akan akhlak para Nabi Allah dan MENCERMINKAN keluhuran akhlak 3 (tiga) Pilar Pewaris ILMU Nabi yaitu: Umar bin Khaththab Pilar Pewaris ilmu SYARI'AH, Abu Bakr Ash-Shiddiq Pilar Pewaris ilmu THARIQAH, dan 'Ali bin Abi Thalib Pilar Pewaris ilmu HAQIQAH, dan kesucian akhlak 6 (enam) Jiwa Agung: Al-Hasan Al-Mujtaba, Al-Husayn Al-Martyr, Hasan Al-Bashri, 'Ali Zayn Al-'Abidin As-Sayyid As-Sajjad, Muhammad Al-Baqir, dan Ja'far Al-Shadiq dan MENCAKUP seluruh keindahan akhlak 17 Pemuka Auliya lainnya: 1. Uways al Qarani 2. Jabir
al-Anshari 3. Abu Hurairah 4. Abu Ubaidah bin Al-Jarrah 5. Utsman bin 'Affan 6. Ibn Abbas 7. Abdullah bin Mas'ud 8. Salman al-Farasi 9. Ali al-Kharqani 10. Yusuf al-Hamadani 11. Abdul Qadir al-Jilani 12. Al-Ghujdawani 13. Najm al-Din Kubra 14. Syah Naqsyband 15. Ali ar-Ramitani 16. Muhammad Baba as-Samasi, dan 17. Ubaydullah al-Ahrar qs.
Wal ladziina jaa'uu mim ba'dihim yaquuluuna rabbanaghfir lanaa wa li
ikhwaaninal ladziina sabaquunaa bil iimaani wa laa taj'al fii quluubinaa ghillal lil ladziina aamanuu rabbanaa innaka ra'uufur rahiim. (Qalbu Surah ke-59)
Allaahush shamad. ...min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Ilaahin naas.
(Qalbu Surah ke-112 sd ke-114)
Tidak :-) saya bukan anggota tarekat manapun juga. Tapi hal ini semata tersingkap dalam dadaku yang mengarahkan saya kepada maqam-maqam, nabi-nabi, dan 26 auliya itu. Saya pun tak dibesarkan dalam keluarga santri dan bukan aktivis tabligh. Tapi berapa leluhurku adalah otodidak ilmu spiritual seperti: Darsosumarto (dari silsilah Ibunda), Jayanadi, dan Onggo Leksono (dari silsilah
bapak).
"Ilmu-Nya yang turun dalam hati 124.000 nabi Allah sebagian TERSIRAT dalam 50 suhuf Syits as, 30 suhuf Idris as, 10 suhuf Ibrahim as, 10 suhuf dan Taurat asli Musa as, Zabur asli Daud as, Injil asli Isa as, Al-Quran dan Hadis Qudsi Muhammad saw. TERSINGKAP dalam Hati TERBUKA hamba-hamba-Nya yang mukhlisin.
Sebagian dari mereka itu buta huruf."
Wa laqad anzalnaa ilaika aayaatim bayyinaatiw wa maa yakfuru bihaa illal faasiquun.
"Dan sungguh Kami telah menurunkan ayat-ayat yang terang, dan tidak ada yang mengingkarinya melainkan orang-orang yang fasik." (Al-Baqarah [2]: 99)
Bal huwa aayaatum bayyinaatun fii shuduuril ladziina uutul 'ilma wa maa
yajhadu bi aayaatinaa illazh zhaalimuun.
"Sebenarnya Al-Quran adalah ayat-ayat yang nyata dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang menyangkal ayat-ayat Kami melainkan orang-orang yang menganiaya dirinya sendiri."
(Al-'Ankabuut [29]: 49)
Yaa ayyuhal ladziina aamanudz kurulaaha dzikran katsiira. Wa sabbihuuhu bukrataw wa ashiila. Huwal ladzii yushallii 'alaikum wa malaaikatuhuu li yukhrijakum minazh zhulumaati ilan nuuri wa kaana bil mu'miniina rahiimaa.
"Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir yang banyak, dan bertasbihlah kepadanya pagi dan petang. Dialah yang melimpahkan rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampun) untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya terang. Dan Dia adalah Maha Penyayang kepada orang-orang yang bertakwa."
(Al-Ahzaab [33]: 41-43)
In huwa illaa dzikrul lil 'aalamiin.(Qalbu Surah ke-81)

Onggo Leksono dikaruniai berapa anak. Dua di antaranya adalah Kosim dan Kasbi. Kosim mewarisi semangat pencarian spiritual ayahnya. Sedang si bungsu Kasbi yang setelah dewasa bernama Kasanpuro mewarisi kewibawaan dan kesatriaan ayahnya.
Kasanpuro menikah dengan putri orang zahid Jayanadi. Setelah dewasa, putra bungsu Kasanpuro dengan putri Jayanadi menikah dengan putri bungsu orang zahid juga, Darsosumarto. Dari hasil pernikahan dua anak bungsu itu lahir: Antik, Yos, dan Tri. Berapa pejalan spiritual percaya bahwa nasab Jayanadi sampai kepada 'Ali Zayn Al-'Abidin cicit Baginda Rasul, yang dikaruniai 15 (lima belas) anak saleh itu.Benarkah? Cari dan temuilah Syaikh-Syaikh Mursyid yang amat awas mata batinnya dan masih memiliki nasab sampai Baginda Rasul dan
tanyakanlah sendiri. Haturkan salam hormat kepada beliau-beliau dariku: si dhaif Wiyoso Hadi bin Maringi Peni binti Darsosumarto. Semoga rahmat
dan petunjuk Allah tercurah kepada semua pembaca pencari jawaban. Amin ya Allah ya Saami'-Ul-Mujiib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar