Selasa, 13 April 2010

INSTALASI SOUND SYSTEM KELAS TERKENDALI SENTRAL

 
Prinsip Instalasi
 
Setiap speaker dari kelas atau ruang ditarik kabel instalasinya sampai menuju sentral yang terletak di lokasi tertentu dan dihubungkan ke alat pengendali saluran. Pengendali ini bertugas menyambung atau memutuskan penyaluran audio dari amplifier ke speaker yang berada di ruang atau kelas. Dan dalam hal ini kami rekomendasikan untuk menggunakan Digital Switch Selector.


DSS
 

Misalnya dalam satu kelas atau ruang terdapat dua atau lebih speaker, maka speaker dalam kelas atau ruang tersebut disambungkan secara paralel terlebih dahulu sehingga hanya satu saluran saja yang menuju ke sentral.

Perhatian : Tidak semua speaker boleh disambung begitu saja secara paralel!. Speaker apa dan bagaimana memilihnya dapat anda baca dalam menu Tanya-Jawab
 
 
Prinsip Penyaluran Signal Audio
 
Penyaluran signal audio untuk Sound System Kelas Terkendali Sentral sama prinsipnya dengan metode distribusi daya listrik PLN, di mana dari satu pembangkit yang jaraknya sangat jauh, listrik tersebut dapat didistribusikan kepada banyak konsumen dengan tegangan yang rata dan seimbang.
 
Dengan metode ini, berapapun speaker yang terpasang, distribusi suara untuk setiap ruang menjadi seimbang dan rata dayanya dengan kualitas suara yang jernih dan natural. Tidak peduli dihidupkan satu, dua atau semuanya, suaranya tetap natural. Di samping itu, jarak dan panjang kabel instalasi tidak berpengaruh terhadap kualitas suara.

Bagaimana metodenya?...
 
Signal audio dari Amplifier (low impedance – 8Ω) sebelum disalurkan ke jaringan speaker dikonversi terlebih dahulu signalnya menjadi tegangan (high impedance - 100V) menggunakan Trafo Matching Impedance. Dengan demikian, yang mengalir pada kabel saluran adalah tegangan, bukan signal audio.

Teknik ini akan menghilangkan kerugian signal audio akibat panjangnya kabel saluran sehingga hanya membutuhkan daya amplifier yang kecil saja untuk menghidupkan speaker yang sangat jauh jaraknya.

Sampai pada speaker, tegangan tersebut dikonversi lagi dari high impedance 100V menjadi low impedance 8Ω juga menggunakan Trafo Matching Impedance. Dengan demikian, berapapun speaker yang dibunyikan, setiap speaker akan selalu mendapatkan impedansi speaker yang tepat yaitu 8Ω.

 
Prinsip Instalasi


Amplifier dan speaker apa yang sudah dilengkapi dengan Trafo Matching Impedance dan bagaimana menentukan daya amplifier agar sesuai dengan jumlah speaker yang terpasang sehingga tidak terjadi overload, dapat anda baca dalam menu Tanya-Jawab
 
 
Teknik Instalasi Jaringan Sound System Kelas Terkendali Sentral
 
Instalasi Sound System Speaker Kelas Terkendali Sentral ini adalah teknik yang kami kembangkan untuk mengatasi problem instalasi khususnya berkaitan jumlah kabel yang sangat banyak. Banyaknya kabel instalasi memang tidak mungkin dihindari sebagai akibat dari pemasangan kabel saluran speaker dari masing-masing kelas atau ruang menuju ke sentral (lokasi) di mana sistem utama ditempatkan.
 
Teknik ini menjamin, meskipun dalam jumlah yang banyak, kabel instalasi akan tampak rapi, aman, dan tidak mengganggu estetika secara umum. Disamping itu, juga sudah kami pikirkan fasilitas khusus untuk kemudahan pengecekan kerusakan pada saluran, menambah titik speaker kelas baru,  ataupun penataan ulang saluran. Dan tidak lupa, kami juga menjamin kehandalan dan kekuatan instalasi ini.
 
 
Diagram Instalasi
 
Diagram Instalasi
 
Keterangan :
 
SENTRAL adalah terminal box (kolektor) terakhir sebelum kabel instalasi dihubungkan ke dalam sistem kendali. Terminal Sentral ini ada dua yaitu Terminal Sentral yang dilengkapi dengan Attenuator untuk mengendalikan speaker monitor dan diletakkan dalam ruangan di mana sistem utama berada serta Terminal Sentral yang berfungsi sebagai Group terakhir yang diletakkan di atas plafon ruangan sistem utama.
 
SISTEM adalah satu set peralatan sound system (High Impedance - 100V Line) 
 
   
Bahan Instalasi Jaringan
 
 
Kabel
Kabel Telepon dan Kabel Listrik Tunggal (NYA)

Kabel Telepon adalah kabel kawat yang kecil, lentur tapi kuat. Kabel telepon ini hanya digunakan untuk jalur signal (HOT) dan spesifikasi kabel ini sudah lebih dari cukup untuk menanggung beban penyaluran tegangan hasil konversi dari signal audio ke masing-masing speaker di ruang atau kelas.
 
Jumlah isi Kabel Telepon bermacam-macam (2,3,4,5,6,8,10,15). Gunakan sesuai jumlah kabel yang dibutuhkan.
Kabel Kawat Listrik Tunggal (NYA) 1,5 mm khusus digunakan sebagai kabel COM. Karena kabel ini akan menanggung beban COM untuk seluruh sistem, maka harus lebih besar dari kabel telepon.

Protektor
Kabel ProtektorKabel Protektor berguna untuk melindungi kabel dari berbagai macam gangguan sekaligus membuat instalasi menjadi rapi.
Bermacam-macam kabel protektor (pralon, kabel deck, TC protektor, selang flexible), gunakan sesuai kondisi dan kebutuhan.


 
Terminal
Terminal Box (Kolektor) Terminal box berisi konektor yang berfungsi sebagai titik pertemuan kabel instalasi. Sub Group dan Group menggunakan terminal ini.
Terminal  box  ini juga  berfungsi  sebagai  titik  pengecekan  jika
terjadi gangguan pada kabel saluran dan tempat untuk menyediakan titik saluran standby jika terjadi penambahan speaker pada ruang atau kelas yang berada dekat dengan terminal ini (tidak harus memasang kabel baru sampai ke sentral).
Ingat!, meskipun kelihatannya sederhana, jika semua sudah selesai, instalasi jaringan ini  akan tampak rumit, jadi berpikir untuk kemudahan segalanya adalah lebih baik daripada pusing dikemudian hari.
 
 
Perencanaan Instalasi
 
Sekolah biasanya terdiri dari beberapa lokal bangunan yang pada setiap bangunannya memiliki beberapa ruang atau kelas. Perencanaan instalasi jaringan Sound System Kelas Terkendali Sentral secara keseluruhan adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai kegiatan pemasangan instalasi apapun. Dari perencanaan ini sekaligus dapat diketahui berapa dan apa saja bahan yang diperlukan.
 
Prinsip perencanaan adalah bagaimana membuat jalur instalasi dari seluruh ruang atau kelas menuju ke titik sentral. Rencanakan jalur yang paling mudah tanpa meninggalkan unsur keamanan, kerapian, dan estetika berkaitan dengan kondisi dan lingkungan.
  • Tentukan jalur antar lokal sampai menuju sentral
  • Tentukan titik Terminal Box Sub Group maupun Group pada masing-masing lokal bangunan
  • Perkirakan pengembangan lokal kelas yang kemungkinan memerlukan sound system untuk menentukan titik saluran standby
Cara perencanaan instalasi dapat anda baca dalam menu Contoh Instalasi
 
 
Pemasangan Speaker
 
Speaker yang paling ideal dan memang diproduksi khusus untuk pemasangan dalam ruangan adalah Speaker Box TOA dengan tipe ZS 062. Speaker Box ini menghasilkan suara yang natural tapi tidak "kering". Gunakan 2 unit per kelas untuk hasil optimal. Hubungi kami jika kesulitan mendapatkan produk Speaker Box ini.
 
 
Pemasangan Speaker
 
 
Pemasangan speaker sangat mudah dan sederhana, yaitu dipasang sama seperti pemasangan jam dinding. Gunakan fisher dan sekrup jika dinding sekolah cukup kuat untuk dibor, atau paku beton 7 cm jika dinding kurang bagus (empuk).
 
Fisher
 
Untuk kemudahan, buat mal titik gantungan agar tidak harus mengukur titik gantungan pada setiap speaker. 
 
 
Instalasi Kelas atau Ruang (Indoor) - Sub Group
 
Untuk instalasi speaker dari kelas atau ruang ke sub group gunakan kabel telepon isi 2, yaitu untuk jalur HOT dan jalur COM. Sambungkan terlebih dahulu dua speaker pada ruang atau kelas tersebut secara paralel baru kemudian tarik instalasinya menuju ke terminal sub group. Perhatikan warnanya. Dalam produk TOA, warna hitam adalah untuk HOT dan warna putih untuk COM.
 
Aplikasi Terminal
 
Jika ruang atau kelas berada dalam lokal gedung bertingkat, terminal sub group dapat diberikan untuk masing-masing lantai. Arahkan jalur instalasi menuju bagian luar dan gunakan kabel protektor agar rapi. Jika tidak bertingkat, arahkan kabel naik melalui atas plafon.
 
Lakukan langkah di atas untuk setiap ruang atau kelas pada lokal bangunan tersebut sampai ke terminal sub group. Dalam terminal sub group ini, satukan kabel COM dari semua ruang atau kelas menjadi satu titik.
 
 
Instalasi Sub Group - Group
 
Untuk instalasi dari sub group ke group,  gunakan kabel telepon sesuai jumlah yang dibutuhkan. Mulai dari titik ini, kabel telepon adalah hanya khusus untuk jalur HOT dan untuk jalur COM gunakan kabel listrik tunggal (NYA) 1,5 mm.
 
Jangan lupa, mulai dari langkah ini juga, catat setiap jalur berdasarkan warna pada kabel telepon dan dokumentasikan sebaik mungkin. Catatan ini akan berguna pada saat ada gangguan pada saluran, juga untuk kemudahan menentukan nomor saluran untuk ruang atau kelas.
 
Instalasikan semuanya langkah demi langkah mulai dari terminal box pertama sampai berakhir di sentral.
 
 
Teknik Instalasi Khusus
 
Teknik instalasi khusus digunakan untuk mengatasi kondisi tertentu berkaitan dengan tata ruang dalam lingkungan sekolah. Secara umum, bangunan setiap lokal adalah berdiri sendiri-sendiri (ada jarak berupa ruang kosong).
 
Jika instalasi mau tidak mau harus "menyeberang" melalui ruang kosong ini, maka instalasi harus dipastikan aman dari gangguan apapun, khususnya cuaca yang dapat merusak kabel instalasi dan tangan jail serta perhatikan juga sisi estetikanya.
 
Teknik instalasi khusus yang biasa kami lakukan adalah instalasi udara dan instalasi bawah tanah. Instalasi udara adalah merentangkan kabel instalasi dari bangunan satu ke bangunan yang lain melalui udara, sedangkan instalasi bawah tanah adalah memasukkan kabel instalasi melalui bawah tanah.
 
Untuk instalasi udara, gunakan pralon sebagai pelindung kabel dari sinar matahari atau hujan (cuaca adalah penyebab alamiah utama kerusakan kabel). Pastikan juga ketinggian bentangan ini tidak berada dalam jangkauan tangan.
 
Bagaimana agar rapi?...
 
Instalasi udara akan memiliki kecenderungan untuk melengkung. Agar tidak melengkung, ikat pralon pada kawat bentangan. Gunakan kawat yang cukup besar dan tarik menggunakan tracker sehingga meregang.
 
Caranya, pasang sekrup hole pada dua sisi secara sejajar. Kawat diikatkan langsung pada hole di satu sisi dan ikatkan kawat pada tracker yang sudah terlebih dahulu digantungkan di hole sisi yang lain. Tarik kawat dengan tracker dan setelah regangan kawat cukup kuat, ikatkan pralon pada kawat ini menggunakan kawat tembaga atau klem alumunium (usahakan bahan yang tidak berkarat).
 
 
Kolongan   Aplikasi Kolongan    Tracker
 
Aplikasi Bentangan
 
 
Untuk instalasi bawah tanah, gunakan pralon untuk melindungi kabel. Lem setiap sambungan dengan kuat sehingga air tidak dapat masuk.
 
 
Instalasi Sistem Utama (Sentral)
 
 
Diagram Sistem Utama (Sentral)
 
Diagram Sentral
 
 
Output audio yang sudah dikonversi menjadi tegangan dimasukkan ke dalam Digital Switch Selector. Digital Switch Selector akan menghubungkan signal ini ke saluran-saluran speaker sesuai kebutuhan.
 
Attenuator yang khusus untuk mengendalikan volume suara speaker monitor di sentral sudah terintegrasi dalam Terminal Box Sentral.
 
 
Aplikasi DSS    Attenuator
 
 
Instalasi Output Amplifier - Digital Switch Selector
 
Hubungkan COM dan HOT (100V) dari Amplifier ke Input 100V di Digital Switch Selector menggunakan kabel dengan terminal skund di tiap ujungnya. Pastikan COM dari Amplifier terhubung ke COM DSS dan HOT (100V) dari Amplifier terhubung ke HOT DSS.
 
 
Terminal Output Amplifier   Terminal Input DSS   Kabel Penghubung
 
 
Instalasi Output Digital Switch Selector - Terminal Box Sentral
 
Output saluran Digital Switch Selector menggunakan soket DB. Hubungkan output tersebut ke soket DB yang ada di Terminal Box Sentral (letakkan Terminal Box ini di tembok belakang dekat dengan sistem). Jalur untuk speaker monitor terdapat dalam terminal box sentral.
 
Speaker monitor tidak terpengaruh dengan mode operasi DSS (terhubung terus ke sistem). Karena sistem utama berada dalam ruangan yang kadang-kadang membutuhkan suasana tenang, volume speaker monitor ini dapat dikontrol langsung menggunakan Attenuator yang terdapat di Terminal Box Sentral.
 
 
Terminal Output DSS   Kabel Penghubung  Attenuator  
 
 Aplikasi DSS     Instalasi Sistem
 
 
Instalasi Terminal Box Sentral - Terminal Box Kolektor
 
Terminal box kolektor adalah terminal terakhir dari kabel instalasi dari berbagai penjuru. Jika kabel instalasi dari masing-masing ruang atau kelas tersebut langsung diturunkan ke Terminal Box Sentral, kerapian kabel instalasi akan sulit dipertahankan.
 
Letakkan Terminal Box Kolektor ini di atas plafon ruangan yang digunakan untuk lokasi sistem utama.
 

CONTOH:
INTALASI SOUND SYSTEM KELAS TERKENDALI SENTRAL
 
Denah SMP 1 Patean
 
 
Keterangan
 
TM     =   Terminal Box
TM9    =  Terminal Box (Kolektor) - Diletakkan di atas plafon R. Sentral
TM10  =   Terminal Box (Sentral + Attenuator) - Diletakkan di dalam R. Sentral
 
Jalur seperti kabel instalasi di atas adalah jalur paling rapi dan aman yang mungkin dilakukan. Kami yakin anda pasti bertanya dalam hati, mengapa lokal 8A ~ 8C tidak diarahkan langsung ke TM9 atau mengapa lokal Lab IPA ~ 9C tidak diarahkan menuju R.Ket.
 
Jika di atas kertas, itu adalah jalur terbaik, tetapi kondisi lapangan tidak memungkinkan, khususnya berhubungan dengan keamanan kabel, kerapian, dan estetika (tidak mengganggu pandangan).
 
 
Terminal Box Sub Group / Group
 
TM1 adalah Terminal Box yang akan menampung kabel instalasi dari Lab IPA ~ 9C.
TM2 adalah Terminal Box yang akan menampung kabel instalasi dari 7A ~ 7D dan TM1.
TM3 adalah Terminal Box yang akan menampung kabel instalasi dari 8A ~ 8C.
TM4 adalah Terminal Box yang akan menampung kabel instalasi dari 8D ~ 7E, TM2, dan TM3
TM5 adalah Terminal Box yang akan menampung kabel instalasi dari 9A ~ 9B dan TM4
TM6 adalah Terminal Box yang akan menampung kabel instalasi dari Perpust dan TM5.
TM7 adalah Terminal Box yang akan menampung kabel instalasi dari R.Ket dan R.Guru.
TM8 adalah Terminal Box yang akan menampung kabel instalasi dari R.Komp dan TM7
TM9 adalah Terminal Box kolektor dari seluruh Terminal Box Sub Group / Group
TM10 adalah Terminal Box Sentral + Attenuator
 
 
Instalasi Ruang / Kelas - Sub Group
 
Instalasi dari speaker masing-masing ruang atau kelas menuju ke Terminal Box masing-masing menggunakan kabel telepon isi 2. Tentukan warna kabel untuk HOT dan COM. Di Terminal Box, kabel COM dari masing-masing ruang atau kelas disatukan menjadi satu titik terminal kabel, sedangkan kabel HOT masing-masing ruang atau kelas diletakkan pada terminal kabel sendiri-sendiri. Tes sambungan menggunakan Multimeter.
 
 
Instalasi TM1 - TM2
 
Di TM1, disediakan 2 jalur standby untuk cadangan, sehingga untuk menghubungkan TM1 ke TM2 dibutuhkan kabel telepon isi 6 untuk HOT dan kabel listrik NYA 1,5 mm untuk COM. Kabel instalasi dilewatkan atas plafon lokal 7A~7D, dan dari lokal Lab IPA~9C ke lokal 7A~7D menggunakan instalasi udara.
 
Data kabel instalasi TM1 - TM2 (Kabel 6 pin + NYA) di box TM1
 
Lab IPA
9E
9D
9C
Stby
Stby
-  Kuning
-  Merah
-  Hitam
-  Biru
-  Abu-Abu
-  Putih
 
 
Instalasi TM2 - TM4
 
Di TM2, terdapat 10 jalur HOT (6 dari TM1 dan 4 dari lokal 7A~7D) dan 1 jalur COM, sehingga dibutuhkan kabel telepon isi 10 untuk HOT dan kabel listrik NYA 1,5 mm untuk COM. Kabel instalasi dilewatkan atas plafon lokal 8D~7E, dan dari lokal 7A~7D ke lokal 8A~7E kabel dimasukkan ke dalam protektor pralon kemudian dilewatkan melalui bangunan kantin sekolah.
 
Data kabel instalasi TM2 - TM4 (Kabel 10 pin + NYA) di box TM2
 
Lab IPA
9E
9D
9C
7A
7B
7C
7D
Stby
Stby
-  Kuning
-  Merah
-  Hitam
-  Biru
-  Biru Muda
-  Orange
-  Kuning Gading
-  Pink
-  Abu-Abu
-  Putih
 
 
Instalasi TM3 - TM4
 
Di TM3, disediakan 3 jalur standby untuk cadangan, sehingga untuk menghubungkan TM3 ke TM4 dibutuhkan kabel telepon isi 6 untuk HOT dan kabel listrik NYA 1,5 mm untuk COM. Kabel instalasi dilewatkan atas plafon lokal 8D~7E, dan dari lokal 8A~8C ke lokal 8D~7E menggunakan instalasi udara.
 
Data kabel instalasi TM3 - TM4 (Kabel 6 pin + NYA) di box TM3
 
8A
8B
8C
Stby
Stby
Stby
-  Merah
-  Kuning
-  Biru
-  Abu-Abu
-  Putih
-  Hitam
 
 
Instalasi TM4 - TM5
 
Di TM4, terdapat 19 jalur HOT (10 dari TM2, 6 dari TM3 dan 3 dari lokal 8D~7E) dan 1 jalur COM, sehingga dibutuhkan kabel telepon isi 15 dan isi 4 untuk HOT dan kabel listrik NYA 1,5 mm untuk COM. Kabel instalasi dilewatkan atas plafon lokal 9A~9B, dan dari lokal 8D~7E ke lokal 9A~9B menggunakan instalasi udara.
 
Data kabel instalasi TM4 - TM5 (Kabel 15 pin + NYA) di box TM4
 
Lab IPA
9E
9D
9C
7A
7B
7C
7D
7E
8E
8D
8A
8B
8C
Stby
-  Kuning
-  Merah
-  Coklat
-  Biru
-  Biru Muda
-  Orange
-  Kuning Gading
-  Pink
-  Hijau
-  Hijau Muda
-  Abu-Abu
-  Abu-Abu Muda
-  Putih Strip
-  Putih
-  Hitam
 
Data kabel instalasi TM4 - TM5 (Kabel 4 pin) di box TM4
 
Stby
Stby
Stby
Stby
-  Merah
-  Biru
-  Hijau
-  Putih
 
 
Instalasi TM5 - TM6
 
Di TM5, terdapat 21 jalur HOT (19 dari TM4 dan 2 dari lokal 9A~9B) dan 1 jalur COM, sehingga dibutuhkan kabel telepon isi 15 dan isi 6 untuk HOT dan kabel listrik NYA 1,5 mm untuk COM. Kabel instalasi dilewatkan atas plafon Perpust, dan dari lokal 9A~9B ke Perpust menggunakan instalasi udara.
 
Data kabel instalasi TM5 - TM6 (Kabel 15 pin + NYA) di box TM5
 
Lab IPA
9E
9D
9C
7A
7B
7C
7D
7E
8E
8D
8A
8B
8C
9A
-  Kuning
-  Merah
-  Coklat
-  Biru
-  Biru Muda
-  Orange
-  Kuning Gading
-  Pink
-  Hijau
-  Hijau Muda
-  Abu-Abu
-  Abu-Abu Muda
-  Putih Strip
-  Putih
-  Hitam
 
Data kabel instalasi TM5 - TM6 (Kabel 6 pin) di box TM5
 
9B
Stby
Stby
Stby
Stby
Stby
-  Merah
-  Kuning
-  Biru
-  Abu-Abu
-  Putih
-  Hitam
 
 
Instalasi TM7 - TM8
 
Di TM7, terdapat 2 jalur HOT (1 dari R.Ket dan 1 dari R.Guru) dan 1 jalur COM, sehingga dibutuhkan kabel telepon isi 2 untuk HOT dan kabel listrik NYA 1,5 mm untuk COM. Kabel instalasi dimasukkan ke dalam protektor pralon kemudian dilewatkan melalui bangunan selasar sekolah.
 
Data kabel instalasi TM7 - TM8 (Kabel 2 pin + NYA) di box TM7
 
R.Ket
R.Guru
-  Hitam
-  Putih
 
 
Instalasi TM8 - TM9
 
Di TM8, terdapat 3 jalur HOT (2 dari TM7 dan 1 dari R.Komp) dan 1 jalur COM, sehingga dibutuhkan kabel telepon isi 3 untuk HOT dan kabel listrik NYA 1,5 mm untuk COM. Kabel instalasi dilewatkan atas plafon R.Komp.
 
Data kabel instalasi TM8 - TM9 (Kabel 3 pin + NYA) di box TM8
 
R.Ket
R.Guru
R.Komp
-  Hitam
-  Merah
-  Putih
 
 
Instalasi TM6 - TM9
 
Di TM6, disediakan 3 jalur standby untuk cadangan sehingga terdapat 25 jalur HOT (21 dari TM5, 1 dari Perpust, dan 3 standby) dan 1 jalur COM, sehingga dibutuhkan kabel telepon isi 15 dan isi 10 untuk HOT dan kabel listrik NYA 1,5 mm untuk COM. Kabel instalasi dilewatkan atas plafon R.Komp, dan dari Perpust ke R.Kom menggunakan instalasi udara.
 
Data kabel instalasi TM6 - TM9 (Kabel 15 pin + NYA) di box TM6
 
7A
7B
7C
7D
7E
8A
8B
8C
8D
8E
9A
9B
9C
9D
9E
-  Biru Muda
-  Orange
-  Kuning Gading
-  Pink
-  Hijau
-  Putih Strip
-  Abu-Abu Muda
-  Putih
-  Abu-Abu
-  Hijau Muda
-  Hitam
-  Kuning
-  Biru
-  Coklat
-  Merah
 
Data kabel instalasi TM6 - TM9 (Kabel 10 pin) di box TM6
 
Lab IPA
Perpust
Stby
Stby
Stby
Stby
Stby
Stby
Stby
Stby
-  Biru
-  Biru Muda
-  Kuning
-  Kuning Gading
-  Merah
-  Hitam
-  Orange
-  Pink
-  Abu-Abu
-  Putih
 
 
Instalasi TM9 - TM10
 
Di TM9, 20 jalur HOT speaker dari ruang atau kelas dan 8 jalur standby serta 1 jalur COM sudah terkumpul, sehingga dibutuhkan kabel telepon isi 15 sebanyak 2 buah untuk HOT dan kabel listrik NYA 1,5 mm untuk COM. Kabel ini diturunkan ke Terminal Box Sentral + Attenuator.
 
Data kabel instalasi TM9 - TM10 (Kabel 15 pin + NYA) di box TM9
 
7A
7B
7C
7D
7E
8A
8B
8C
8D
8E
9A
9B
9C
9D
9E
-  Biru Muda
-  Orange
-  Kuning Gading
-  Pink
-  Hijau
-  Putih Strip
-  Abu-Abu Muda
-  Putih
-  Abu-Abu
-  Hijau Muda
-  Hitam
-  Kuning
-  Biru
-  Coklat
-  Merah
-  Saluran 1
-  Saluran 2
-  Saluran 3
-  Saluran 4
-  Saluran 5
-  Saluran 6
-  Saluran 7
-  Saluran 8
-  Saluran 9
-  Saluran 10
-  Saluran 11
-  Saluran 12
-  Saluran 13
-  Saluran 14
-  Saluran 15
 
Data kabel instalasi TM9 - TM10 (Kabel 15 pin) di box TM9
 
Lab IPA
R.Komp
R.Ket
Perpust
R.Guru
Syby
Stby
Stby
Stby
Stby
Stby
Stby
Stby
Monitor
NC
-  Biru
-  Putih
-  Hitam
-  Biru Muda
-  Merah
-  Hijau Muda
-  Putih Strip
-  Kuning
-  Abu-Abu Muda
-  Orange
-  Abu-Abu
-  Coklat
-  Pink
-  Hijau
-  Kuning Gading
-  Saluran 16
-  Saluran 17
-  Saluran 18
-  Saluran 19
-  Saluran 20
-  Saluran 21
-  Saluran 22
-  Saluran 23
-  Saluran 24
-  Saluran 25
-  Saluran 26
-  Saluran 27
-  Saluran 28
-  HOT untuk Monitor Sentral
-  No Close
 
Petunjuk Pemakaian Komponen
Digital Switch Selector
 
 
 
DSS
 
 
 
MENGHIDUPKAN DIGITAL SWITCH SELECTOR
 
Saklar Power
Tekan saklar ON/OFF. Lampu saklar akan menyala.
Kondisi awal saluran pada saat DSS dihidupkan adalah tidak aktif (lampu indikator mati)

 
TOMBOL RESET
 
Tombol Reset
Tombol RESET digunakan untuk memutuskan semua saluran dalam mode operasi apapun.
Tekan tombol RESET sekali - lampu indikator semua saluran akan mati

 
MODE OPERASI SOLO (INDIVIDUAL)
 
Tombol Saluran
Tekan tombol pada masing-masing saluran.
Tekan sekali - saluran aktif (lampu indikator menyala)
Tekan sekali lagi - saluran terputus (lampu indikator mati)

Jika ingin mengaktifkan saluran 1 dan 5 maka tekan sekali pada tombol saluran 1 dan tombol saluran 5.

Jika ingin mematikan semua saluran yang aktif secara bersama-sama, tekan tombol RESET.

 
MODE OPERASI GROUP
 
Tombol Mode
Tekan tombol pada masing-masing GROUP.
Tekan sekali - Group saluran tertentu yang sudah diset akan aktif.
Tekan sekali lagi - Group saluran tertentu terputus.

Jika ingin mengaktifkan Group A dan B maka tekan sekali pada tombol Group A dan tombol Group B.

Jika ingin mematikan semua Group yang aktif secara bersama-sama, tekan tombol RESET.

 
MODE OPERASI ALL
 
Tombol Mode
Tekan tombol ALL.
Tekan sekali - semua saluran akan aktif (lampu indikator menyala)
Tekan sekali lagi - semua saluran terputus (lampu indikator mati)


 
MENGGUNAKAN ATTENUATOR
 
Attenuator
Attenuator adalah volume control 3 step khusus untuk mengendalikan speaker monitor sentral. Pasang dua unit Speaker Box untuk speaker monitor.
Sebelum audio disalurkan ke speaker kelas, pastikan bahwa volumenya sudah sesuai (tidak terlalu keras juga tidak terlalu lemah). Untuk itu, pastikan Attenuator dalam posisi di angka 3, kemudian set volume ataupun tone sistem utama. Apa yang terdengar di speaker monitor baik volume maupun tone-nya itulah volume dan tone yang akan terdengar jika audio tersebut disalurkan ke speaker kelas.

Setelah itu, jika ruangan sentral membutuhkan suasana tenang, volume speaker moitor sentral dapat dipelankan sendiri denga mengatur Attenuator.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar