KOMPONEN MOTOR CONTROL NON PLC (ELEKTROMEKANIK)
A. Kontaktor
Magnet (Magnetic Contactor).
B.Saklar Manual dalam Pengendalian Motor Listrik
C.Thermal
Over Load Relay (TOR/TOL)
D. Lampu
Indikator
E. Relay
penunda
waktu
(Time Delay Relay/TDR).
F. Motor
Circuit Breaker
G.Sakelar
selektor
H.Pengaman
Panel
I. Motor
Listrik
A. Kontaktor Magnet (Magnetic Contactor).
Kontaktor magnet
atau sakelar magnet
adalah sakelar yang bekerja
berdasarkan kemagnetan,
artinya
saklar
ini
dapat
bekerja
apabila ada
gaya
kemagnetan.
Magnet berfungsi
sebagai
penarik
dan
pelepas
kontak-
kontak.
Pada
kontaktormagnit
terdapat
dua
kontak
yaitu:
Kontak
Utama (NO)
yang diberi nomor terminal 1-2, 3-4 dan
5-6. dan
kontak
bantu dengan
nomor terminal 13-14 (NO) , 21-22 (NC),
31-32(NC) DAN 43-44(NO). Kontak
utama
pada
terminal 1-3-5 dihubungkan
ke
sumber
energi
dan
terminal
Gambar 1. Kontaktor magnet
B.Saklar Manual dalam Pengendalian
Motor Listrik
GAMBAR 2. TERMINAL KONTAKTOR
GAMBAR 3. SIMBUL KONTAKTORB.Saklar Manual dalam Pengendalian
Motor Listrik
Saklar
manual ialah
saklar
yang berfungsi
menghubung
dan
memutuskan arus
listrik
yang dilakukan secara langsung oleh
orang yang Mengoperasikannya. Sehingga
dapat juga disebut ”
saklar mekanis”.
1. Saklar SPST (Single Pole Single Thro
Switch)
SPST
adalah
saklar
yang terdiri
dari
satu
kutub
dengan
satu
arah,
Fungsinya
untuk
memutus
dan
menghubung
saja.
Saklar
jenis
SPST ini
hanya
digunakan
pada
motor listrik
dengan
daya
kurang
dari
1 PK.
2. Sakelar SPDT (Single Pole Double
Throw Switch)
SPDT
adalah
saklar
yang terdiri
dari
satu
kutub
dengan
dua
arah
hubungan.
Saklar
ini dapat
bekerja
sebagai
penukar.
Pemutusan
dan
penghubungan
hanya
bagian
kutub
positif
atau
fasanya
saja.
3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw
Switch)
Saklar
DPST adalah
saklar
yang terdiri
dari
dua
kutub
dengan
satu
arah.
Jadi
hanya
dapat
memutus
dan
menghubung
saja.
4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw
Switch)
Saklar
DPDT adalah
saklar
yang terdiri
dari
dua
kutub
dengan
dua
arah.
Sakelar
jenis
ini
dapat bekerja sebagai penukar. Pada
instalasi motor listrik dapat
digunakan sebagai
pembalik
putaran
motor listrik
arus
searah
dan
motor listrik
satu
fasa.
Juga
dapat
digunakan
sebagai
pelayanan
dua
sumber
tegangan
pada
satu
motor listrik
5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw
Switch)
Saklar
TPST adalah
sakelar
dengan
satu
arah
pelayanan.
Digunakan
untuk
melayani
motor listrik
3 fasa
atau
sistem
3 fasa
lainnya.
6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw
Switch)
Saklar
TPDT adalah
saklar
dengan
tiga
kutub
yang dapat
bekerja
ke
dua
arah.
Saklar
ini
digunakan pada
instalasi motor listrik 3 fasa atau
sistem 3 fasa lainnya. Juga
dapat
digunakan
sebagai
pembalik
putaran
motor listrik
3 fasa,
layanan
motor listrik
3 fasa
dari
dua
sumber
dan
juga
sebagai
starter bintang
segitiga
yang sangat
sederhana.
TPDT untuk Pengendali Motor 2 Putaran spt gambar di bawah ini:
ATAU
7.
Drum Switch
Saklar
Drum Switch adalah
saklar
yang mempunyai
bentuk
seperti
drum dengan
posisi
handle (tangkai)
penggerak
memutus
dan
menghubung
berada
di ujungnya.
Drum switch digunakan
pada
motor-motor listrik
kecil
sebagai
penghubung
motor listrik
dengan
jala-jala
(sumber
tegangan).
Jenis
saklar
ini
banyak
dipakai
pada
industri
dan
perbengkelan.
Drum switch biasanya
dipasang
pada dinding
mesinnya.
Pada
bagian
bawah
sakelar
terdapat
lubang
untuk
pemasangan
pipa
8.
Cam switch (saklar putar cam)
Saklar
ini
adalah
salah
satu
jenis
dari
sakelar
manual. Cam switch banyak
digunakan
dalam
rangkaian utama
pada rangkaian kontrol. Misalnya untuk
hubungan bintang segitiga,
membalik
putaran
motor listrik
1 fasa
atau
motor listrik
3 fasa.
Alat ini terdiri
dari
beberapa
kontak,
arah
pemutaran
dan
sakelar
akan
mengubah
kontak-
kontak
menutup
atau
membuka
dan
beroperasi
dalam
satu
putaran.
9. Push BottoM
Push
botton
disebut
juga
saklar
tekan
atau
tombol
tekan.
Bekerja
padasaat
tombol
ditekan
akan
merubah
kontak
NO menjadi
NC dan
NC
menjadi
NO.
Berdasarkan jenis kontaknya terdiri dari: Single kontak dan Double
kontak.
10.
PUSH BOTTOM PENGUNCI (EMERGENCY)
C.Thermal
Over Load Relay (TOR/TOL)
Pengaman Beban lebih motor listrik dalam teknik kelistrikan
dikenal dengan sebutan Thermal
Overload Relay (TOR).
p
Peralatan listrik ini bekerja
dengan menggunakan operasi bimetal. Dalam kondisi beban normal arus listrik
yang mengalir pada nikelin yang dililitkan pada bimetal untuk memanaskan belum
cukup dapat menyebabkan pemutusan arus. Tetapi saat arus beban melebihi arus
nominal semakin lama bimetal akan bengkok dan akan menyentuh tuas kontak
kontrol akibatnya arus ke beban akan putus, motor berhenti. Karena fungsi utama
TOR dipakai untuk mengamankan motor tepatnya kumparan motor, maka harus dipilih
TOR yang dapat di set arusnya sebesar arus nominal motor 29 A. Menurut katalog
produk CLE, type NR2 Thermal Overload Relay, Ith= 28-
36 A. Arus thermal ini dapat diatur (di-setting) dengan memutar obeng minus ke
angka 29 A atau mendekati angka 29.
Jika ternyata terjadi trip,
setting current dapat dikoreksi akurasinya (disesuaikan).
Dengan rumus Current Trip TOR =
%Trip Current x I nominal motor listrik. (Untuk Motor Induksi , % Trip Curret =
125 %)
Setting TOR = 1,25 X 29 A =
36,25 A.
SIMBUL TOR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar