Senin, 19 Februari 2018

KOMPONEN  MOTOR CONTROL NON PLC (ELEKTROMEKANIK)

A. Kontaktor Magnet (Magnetic Contactor).

B.Saklar Manual dalam Pengendalian Motor Listrik

C.Thermal Over Load Relay (TOR/TOL)

D. Lampu Indikator

E. Relay penunda waktu (Time Delay Relay/TDR).

F. Motor Circuit Breaker

G.Sakelar selektor

H.Pengaman Panel

I.  Motor Listrik


 A. Kontaktor Magnet (Magnetic Contactor).

Kontaktor  magnet  atau  sakelar  magnet  adalah  sakelar  yang  bekerja 
berdasarkan  kemagnetan, artinya saklar ini dapat bekerja apabila  ada gaya
kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak- kontak.
       Pada kontaktormagnit terdapat dua kontak yaitu: Kontak Utama  (NO) 
yang diberi nomor terminal 1-2, 3-4 dan 5-6. dan kontak bantu  dengan
nomor terminal 13-14 (NO) , 21-22 (NC), 31-32(NC) DAN 43-44(NO). Kontak
utama pada terminal 1-3-5 dihubungkan ke sumber energi dan terminal 
2-4-6 dihubungkan ke beban (Motor) melewati pengaman beban lebih.


Gambar 1.  Kontaktor magnet
GAMBAR 2. TERMINAL KONTAKTOR
GAMBAR 3.  SIMBUL KONTAKTOR

 B.Saklar Manual dalam Pengendalian
 Motor Listrik
Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik yang  dilakukan  secara langsung  oleh  orang  yang Mengoperasikannya. Sehingga dapat juga disebut ” saklar mekanis”.
1. Saklar SPST (Single Pole Single Thro   Switch)
SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah, Fungsinya untuk memutus dan menghubung saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor listrik dengan daya kurang dari 1 PK.
2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)
SPDT adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan dua arah hubungan. Saklar ini  dapat  bekerja sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub positif atau fasanya saja.
 3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)
Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya dapat memutus dan menghubung saja.
 4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)
Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah. Sakelar jenis ini dapat  bekerja  sebagai  penukarPada  instalasi  motor  listrik  dapat  digunakan  sebagai pembalik putaran motor listrik arus searah dan motor listrik satu fasa. Juga dapat digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu motor listrik
5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)
Saklar TPST adalah sakelar dengan satu arah pelayanan. Digunakan untuk melayani motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya.
6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)
Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar ini digunakan  pada  instalasi  motor  listrik  3  fasa  atau  sistem  3  fasa  lainnyaJuga  dapat digunakan sebagai pembalik putaran motor listrik 3 fasa, layanan motor listrik 3 fasa dari dua sumber dan juga sebagai starter bintang segitiga yang sangat sederhana.
TPDT untuk Pengendali Motor 2 Putaran spt gambar di bawah ini:
ATAU

7. Drum Switch 
Saklar Drum Switch adalah saklar yang mempunyai bentuk seperti drum dengan posisi handle  (tangkai) penggerak memutus dan menghubung berada di ujungnya. Drum switch digunakan pada motor-motor listrik kecil sebagai penghubung motor listrik dengan jala-jala (sumber tegangan). Jenis saklar ini banyak dipakai pada industri dan perbengkelan. Drum switch biasanya dipasang pada  dinding mesinnya. Pada bagian bawah sakelar terdapat lubang untuk pemasangan pipa
 8. Cam switch (saklar putar cam)
Saklar ini adalah salah satu jenis dari sakelar manual. Cam switch banyak digunakan dalam rangkaian  utama  pada  rangkaian  kontrolMisalnya  untuk  hubungan  bintang  segitiga, membalik putaran motor listrik 1 fasa atau motor listrik 3 fasa.

   Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah pemutaran dan sakelar akan mengubah kontak- kontak menutup atau membuka dan beroperasi dalam satu putaran.
 9. Push BottoM
Push botton disebut juga saklar tekan atau tombol tekan. Bekerja
padasaat tombol ditekan akan merubah kontak NO menjadi NC dan NC 
menjadi NO.

Berdasarkan jenis kontaknya terdiri dari: Single kontak dan Double
kontak
 10. PUSH BOTTOM  PENGUNCI (EMERGENCY)

C.Thermal Over Load Relay (TOR/TOL)
Pengaman Beban lebih motor listrik  dalam teknik kelistrikan
dikenal dengan sebutan Thermal Overload Relay (TOR).

p
 
Peralatan listrik ini bekerja dengan menggunakan operasi bimetal. Dalam kondisi beban normal arus listrik yang mengalir pada nikelin yang dililitkan pada bimetal untuk memanaskan belum cukup dapat menyebabkan pemutusan arus. Tetapi saat arus beban melebihi arus nominal semakin lama bimetal akan bengkok dan akan menyentuh tuas kontak kontrol akibatnya arus ke beban akan putus, motor berhenti. Karena fungsi utama TOR dipakai untuk mengamankan motor tepatnya kumparan motor, maka harus dipilih TOR yang dapat di set arusnya sebesar arus nominal motor 29 A. Menurut katalog produk CLE, type NR2 Thermal Overload Relay, Ith=  28- 36 A. Arus thermal ini dapat diatur (di-setting) dengan memutar obeng minus ke angka  29 A atau mendekati angka 29.
Jika ternyata terjadi trip, setting current dapat dikoreksi akurasinya (disesuaikan).
Dengan rumus Current Trip TOR = %Trip Current x I nominal motor listrik. (Untuk Motor Induksi , % Trip Curret = 125 %)
Setting TOR = 1,25 X 29 A = 36,25 A.
 

                                                       SIMBUL TOR